lapak nasi pecel "NN" 5000
Bersedekah tidak perlu menunggu
kaya, siapapun bisa melakukannya apa ia orang miskin atau kaya peluangnya sama
dalam bersedekah. Sedekah tidak membutuhkan rukun dan syarat, cukup dengan niat
dan kemauan yang kuat maka setiap orang berhak untuk bersedekah dan hukumnya Sangat
dianjurkan. Lain halnya dengan zakat, membelanjakan harta pada kategori ini
memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga dianggap syah dan gugur
kewajiban jika menunaikannya. Jika tidak memenuhi rukun dan syarat yang telah
ditentukan, misalnya belum cukup nishob lalu membayar zakat maka belum dihitung sebagai zakat melainkan ia
dihitung sebagai sedekah.
Kemampuan bersedekah tidak
disyaratkan dengan ukuran-ukuran tertentu, melaiinkan lahir dari kemauan
seseorang. Ada banyak cerita orang-orang yang tidak mampu tapi konsisten dalam
bersedekah, sebaliknya begitu banyaknya orang yang mempunyai kelebihan harta atau
rizki akan tetapi tidak memeliki kemauan kuat untuk bersedekah.
Pagi ini saya sekeluarga
mendapatkan sebuah pelajaran tentang kuatnya kemauan yang mengalahkan
keterbatasan. Seperti biasa saya mengantarkan anak-anak ke sekolah di kota
Batu, biasanya saya melewati jalur dalam lewat kecamatan Junrejo , BNS, lalu
lalu melewati Jatim Park 2 selanjutnya pasar kota Batu dan berakhir di MAN 1
kota Batu.
Namun pagi ini entah mengapa
jalur yang saya lewati , mengikuti arah jalur protokol kebetulan saya
mengagendakan sarapan pagi bersama. Tiba dijalan Dewi Sartika arah pasar Batu
dari arah Malang, kami melewati pedagang nasi kaki lima. Lalu saya melihat sebuah tulisan promosi harga nasi
pecel, “ nasi pecel "NN" 5000” . Sebenarnya banner promo semacam ini sudah sering
saya lewati, namun kali ini saya rela memutar balik kendaraan saya untuk mampir
ke warung yang terletak persis ditrotoar kiri jalan, meski hal ini tidak biasa
saya lakukan jika sudah melewati (kebablasan : jawa) sebuah tempat.
Lalu saya parkir kendaraan,
anak, isteri dan mertua segera saya minta turun menuju warung tersebut sebab waktu
masuk sekolah bagi anak-anak sebentar lagi. Ketika mau pesan nasi pecel saya
tertarik dengan sebuah keranjang berwarna putih, yang didalamnya terdapat
beberapa nasi bungkus yang di tata rapi. Saya berfikir barangkali ini menu lain
selain pecel, saya bertanya kepada ibu yang berjualan, berikut isi dialog saya
bersama sang ibu :
Saya : “maaf bu kalo nasi bungkus dikeranjang ini
berapa satu bungkus?”
Ibu penjual nasi : “ maaf mas yang ini tidak untuk dijual”
Saya : “ terus nasi ini untuk siapa bu?”
Ibu penjual nasi : “ ini nasi
khusus untuk sedekah pagi, bagi siapa saja yang ingin makan gratis,”
Saya : “ siapa biasanya yang makan
nasi ini bu?” Tanya saya keheranan,
Ibu penjual nasi : “ biasanya sih
tukang becak,tukang sapu jalan” jawabnya. “ terkadang kalau ada para pembeli
yang mengetahui sedekah pagi ditempat saya, mereka tidak sekedar membayar porsi nasi yang dimakan namun mereka
menitipkan uang untuk dibelikan nasi bungkus dan dititipkan kepada saya untuk
di sedekahkan”.
tiga bungkus nasi tersisa untuk sedekah pagi
Saya hanya bisa bergumam, luar
biasa ibu ini membuat amal sholeh yang dapat menginspirasi orang lain untuk
bersedekah. Saya lihat penampilan si ibu sederhana, namun dibalik
kesederhanaannya ia memiliki kemauan keras untuk berbagi kepada sesama meski
hanya lewat sebungkus nasi pecel.
Ini juga menjawab keheranan saya,
ketika beberapa kali saya melewati jalan Dewi Sartika teman warung ini berada
saya selalu melihat para pembeli berjubel bahkan antre untuk sekedar menikmati
nasi pecel lima ribuan sang ibu. Untuk diketahui nasi pecel dengan harga lima
rubi dikota wisata Batu tergolong murah, biasanya paling tidak satu porsi nasi
pecel harganya tujuh ribu hingga sepuluh ribu. Namun ibu ini berani memasang
banner besar dipinggir jalan, pecel 5000 ditambah sedekah pagi nasi bungkus. Semoga
dapat menginspirasi para pembaca.
deep.. inspiratif banget ya ampuun, semoga ibunya selalu sehat dan dilancarkan rezekinya.. aamiin
ReplyDeleteaamiin
DeleteEntah kenapa tiba tiba merinding saat baca ini pak, semoga si ibu dilimpahkan rezekinya. Contoh yang sangat sangat bagus.
ReplyDelete